Masih adanya kebijakan kontraproduktif yang membuat industri mebel dan kerajinan Indonesia kurang berkembang.
Kelangkaan kontainer telah mengerek naiknya harga freight dan kenaikannya tidak tanggung-tanggung bukan lagi 2 kali lipat melainkan hingga 5 kali lipat bahkan lebih.
Pandemi virus corona (COVID-19) telah memporak-porandakan sektor industri mebel dan kerajinan nasional.
HIMKI menargetkan ekspor mebel dan kerajinan sebesar US$ 5 miliar pada tahun 2024.
Hingga saat ini masih ada pihak tertentu menginginkan ekspor bahan baku rotan dan log dengan alasan lebih praktis dan lebih menguntungkan ketimbang ekspor barang jadi berupa mebel dan kerajinan.